Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar
Pengertian belajar
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau
perubahan yang intensif atau bersifat temporer (Hamalik, 1983). Disamping itu
Tono (1978), juga mengemukakan bahwa: Belajar terdiri dari melakukan sesuatu
yang baru, kemudian sesuatu yang baru tersebut dicamkan atau dipahami oleh
individu kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian.
Dalam proses belajar,
siswa selalu menampakkan aktivitas. Aktivitas itu beraneka ragam bentuknya.
Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah
diamati. Kegiatan fisik dapat berupa membaca, menulis, mendengar, berlatih
keterampilan lainnya. Kegiatan psikis contohnya menggunkan khasanah pengetahuan
yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep
dengan lainnya, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati
dan Mudjiono, 2009).
Menurut Thorndike
(dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009), aktivitas siswa dalam belajar memerlukan
adanya latihan-latihan. Mc Keachie berkenaan dengan prinsip aktivitas
mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif selalu ingin
tahu” (Mc Keachie dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009).
Dalam kegiatan
pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif
memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah
perolehan belajaarnya secara efektif, siswa dituntut untuk aktif secara fisik,
intelektual, dan emosional. Implikasi prinsip aktivitas bagi siswa berwujud
perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan,
menganalisis hasil percobaan, ingin tahu suatu reaksi kimia, membuat karya
tulis, membuat kliping, dan perilaku sejenis lainnya (Dimyati dan Mudjiono,
2009).
Bentuk Upaya
Guru dalam Mengembangkan Aktivitas Belajar Siswa
Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi
subjek, jadi siswalah yang menjadi pelaku kegiatan belajar. Demikian pula dalam
pembelajaran, agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka
guru hendaknya mengondisikan pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam
melakukan kegiatan belajar. Beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan guru
dalam mengembangkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran adalah di
antaranya dengan meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa,
menerapkan prinsip individualitas siswa, serta menggunakan media dalam
pembelajaran (Ilham, 2009).
a.
Meningkatkan minat siswa.
Kondisi pembelajaran yang efektif adalah dengan adanya
minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat sangat besar pengaruhnya
terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat seseorang tidak mungkin akan
melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki minat yang besar terhadap suatu
pelajaran akan lebih aktif untuk mempelajarinya dan sebaliknya, siswa akan
kurang aktivitasnya dalam mempelajari pelajaran yang kurang diminatinya (Ilham,
2009).
b.
Membangkitkan motivasi siswa.
Seseorang siswa yang belajar dengan motivasi kuat, akan
melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh penuh, gairah
atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas
bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran.
Dengan demikian jelaslah bahwa motivasi sangat diperlukan seseorang dalam
melakukan aktivitas belajar (Ilham, 2009).
c.
Menerapkan prinsip
individualitas.
Tiap orang siswa memiliki pembawaan-pembawaan yang
berbeda, dan menerima pengaruh dan perlakukan dari keluarganya yang
masing-masing juga berbeda. Dengan demikian adalah wajar apabila setiap siswa
memiliki ciri-ciri individu sendiri. Mengingat adanya perbedaan-perbedaan
tersebut, guru harus mengerti tentang adanya keragaman adanya ciri-ciri siswa,
baik di dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan
tugas-tugas dan pembimbingan (Ilham, 2009).
d.
Menggunakan media dalam
pembelajaran.
Media pembelajaran adalah “segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik.” Media pembelajaran sebagai perantara sumber pesan dengan
penerima pesan yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Dalam upaya
untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran, hendaknya
guru dapat menggunakan media dalam pembelajaran, di samping untuk memperjelas
materi yang disampaikan juga akan dapat menarik minat siswa (Ilham, 2009).
Daftar Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Hamalik,
Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung. Tarsito.
Ilham, 2009. Mengembangkan
Keaktifan Belajar Siswa. http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-siswa/,
diakses pada tanggal 2 Juni 2011.
Tono,
Achmad. 1978. Metode Pengajaran. Jakarta. Sinar Baru.