Sabtu, 07 Januari 2012

Aktivitas Belajar

Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar

Pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat temporer (Hamalik, 1983). Disamping itu Tono (1978), juga mengemukakan bahwa: Belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru tersebut dicamkan atau dipahami oleh individu kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian.
Dalam proses belajar, siswa selalu menampakkan aktivitas. Aktivitas itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik dapat berupa membaca, menulis, mendengar, berlatih keterampilan lainnya. Kegiatan psikis contohnya menggunkan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan lainnya, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati dan Mudjiono, 2009).
Menurut Thorndike (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009), aktivitas siswa dalam belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Mc Keachie berkenaan dengan prinsip aktivitas mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu” (Mc Keachie dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009).
Dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajaarnya secara efektif, siswa dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi prinsip aktivitas bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan perilaku sejenis lainnya (Dimyati dan Mudjiono, 2009).

Bentuk Upaya Guru dalam Mengembangkan Aktivitas Belajar Siswa 

       Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi subjek, jadi siswalah yang menjadi pelaku kegiatan belajar. Demikian pula dalam pembelajaran, agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya mengondisikan pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam melakukan kegiatan belajar.  Beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran adalah di antaranya dengan meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa, menerapkan prinsip individualitas siswa, serta menggunakan media dalam pembelajaran (Ilham, 2009). 

a.            Meningkatkan minat siswa.
Kondisi pembelajaran yang efektif adalah dengan adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat seseorang tidak mungkin akan melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki minat yang besar terhadap suatu pelajaran akan lebih aktif untuk mempelajarinya dan sebaliknya, siswa akan kurang aktivitasnya dalam mempelajari pelajaran yang kurang diminatinya (Ilham, 2009).
b.           Membangkitkan motivasi siswa.
Seseorang siswa yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh penuh, gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Dengan demikian jelaslah bahwa motivasi sangat diperlukan seseorang dalam melakukan aktivitas belajar (Ilham, 2009).
c.           Menerapkan prinsip individualitas.
Tiap orang siswa memiliki pembawaan-pembawaan yang berbeda, dan menerima pengaruh dan perlakukan dari keluarganya yang masing-masing juga berbeda. Dengan demikian adalah wajar apabila setiap siswa memiliki ciri-ciri individu sendiri. Mengingat adanya perbedaan-perbedaan tersebut, guru harus mengerti tentang adanya keragaman adanya ciri-ciri siswa, baik di dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan (Ilham, 2009).
d.          Menggunakan media dalam pembelajaran.
Media pembelajaran adalah “segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.” Media pembelajaran sebagai perantara sumber pesan dengan penerima pesan yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Dalam upaya untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran, hendaknya guru dapat menggunakan media dalam pembelajaran, di samping untuk memperjelas materi yang disampaikan juga akan dapat menarik minat siswa (Ilham, 2009).



Daftar Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung. Tarsito.

Ilham, 2009. Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa. http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-siswa/, diakses pada tanggal 2 Juni 2011.
Tono, Achmad. 1978. Metode Pengajaran. Jakarta. Sinar Baru.