Senin, 05 Juli 2010

SUMBANGSI PENDIDIKAN TERHADAP PERUBAHAN GOWA MENUJU METROPOLITAN

SUMBANGSI PENDIDIKAN TERHADAP PERUBAHAN GOWA MENUJU METROPOLITAN



OLEH;

ANDI ERNAWATI

MAHASISWI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

2010



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi ibukota Republik Indoesia. Hal ini mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran pemerintah dan perkantoran pemerintah dan kedutaan Negara sahabat. Perkembangan yang cepat memerlukan sebuah rencana induk untuk mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun 1966, Jakarta berkembang dengan mantap menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya yang dinamis merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropolitan terkemuka pada abad ke-21. Pemerintah sebagai regulator yang seharusnya lebih berperan dalam mengkondisikan sistem pelayanan efektif dan efisien untuk menunjang pembangunan masyarakat melalui perencanaan yang matang dan akurat, pengawasan yang ketat, penentuan kebijakan serta penegakan hukum yang tegas dan berwibawa.

Pendidikan adalah suatu momentum dalam mewujudkan cita-cita. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam memajukan kualitas anak bangsa, pendidikan mapu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan sumber daya manusia mampu mengharumkan nama bangsa dan dapat bersaing dalam skala intelektual.

Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sejak tahun 2007 tak hanya menggratiskan pendidikan jenjang SD-SMP, tetapi juga hingga SMA atau yang sederajat. Didukung peraturan daerah dan peraturan bupati, pendidikan gratis berjalan tanpa hambatan karena sangat jelas jenis pungutan yang dilarang terkait operasional sekolah.
Bupati yang mendapatkan penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Desember 2008 atas prestasinya dalam bidang pendidikan itu menyatakan heran atas munculnya kegagapan sejumlah pejabat pendidikan dalam menjalankan pendidikan grati
s. Ia menegaskan, pendidikan gratis merupakan wujud sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

Model sinergi tersebut kemudian dituangkan dalam peraturan daerah dan peraturan bupati. Bahkan, dengan adanya sinergi ketiga lapis pemerintah itu, pendidikan gratis bisa ditingkatkan pada jenjang SMA/MA/SMK.

Berdasarkan pentingnya peran pendidikan di mata negara, maka peningkatan mutu pendidikan harus dilaksanakan. Hal ini akan menunjang Kab. Gowa khususnya dalam melangkah menjadi kota metropolitan. Dalam perubahan suatu daerah pada taraf yang lebih maju, maka dibutuhkan orang-orang yang intelek. Berlandaskan hal inilah sehingga Penulis melakukan penelitian tentang sejauh mana sumbangsi pendidikan terhadap perubahan Gowa menuju metropolitan.

B. Rumusan masalah

Bagaimana peran pendidikan terhadap perubahan Gowa menuju metropolitan?

C. Tujuan

Untuk mengetahui sumbangsi pendidikan terhadap perubahan Gowa menuju metropolitan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Salah satu pasal Peraturan Daerah Kabupaten Gowa No 4/2008 melarang kepala sekolah/ guru melakukan pungutan dalam bentuk apa pun kepada orangtua siswa. Komite sekolah pun dilarang melakukan hal serupa. Sebagai patokan, dicantumkan 14 jenis pungutan yang dilarang: (1) bantuan pembangunan, (2) bantuan dengan alasan dana sharing, (3) pembayaran buku, (4) iuran Pramuka, (5) lembar kerja siswa, (6) uang perpisahan, (7) uang foto, (8) uang ujian, (9) uang ulangan/semester, (10) uang pengayaan/les, (11) uang rapor, (12) uang penulisan ijazah, (13) uang infak, (14) serta segala jenis pungutan yang membebani siswa dan orangtua.
Dua tahun terakhir, sebanyak sembilan guru/kepala sekolah yang terpaksa dibebastugaskan lantaran melanggar aturan itu, termasuk seorang di antaranya saudara sepupu bupati,” ujar Zainuddin Kaiyum, Kepala Kantor Informasi dan Humas Kabupaten Gowa.
Eddy Chandra, Kepala Seksi Subsidi Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, menyebutkan, sekitar Rp 11 miliar dana APBD Kabupaten Gowa dialokasikan untuk pendidikan gratis. Jumlah itu mencapai 21,26 persen dari APBD Kabupaten Gowa. Menurut Eddy masyarakat boleh menyumbang ke sekolah, tetapi dengan syarat di sekolah bersangkutan si penyumbang tidak punya sanak famili. Ini agar siswa naik kelas dan lulus ujian secara obyektif.
Improvisasi BOS Di Bandung, Pemerintah Kota Bandung melakukan improvisasi kebijakan dalam melaksanakan program pendidikan dasar gratis. Improvisasi itu salah satunya berupa program bantuan operasional sekolah (BOS) berkategor Pemkot Bandung mulai tahun ini menganggarkan BOS pendamping senilai Rp 325,3 miliar. Dana sebesar ini digunakan untuk membebaskan 357.813 siswa SD dan SMP, baik negeri ataupun swasta, di Bandung dari pungutan dana sumbangan pendidikan dan iuran bulanan (SPP). Namun, berbeda dengan BOS pusat, besaran dana ini dibuat dalam kategori atau diklasifikasikan berdasarkan kondisi sekolah.
Untuk SD, besaran pagu dibagi dalam lima kategori, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 350.000 per siswa tiap tahun. ”Adapun SMP berkisar Rp 550.000 hingga Rp 700.000,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji.

Ichsan Yasin Limpo yang kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,pendidikan gratis adalah sebuah strategi besar untuk mencapai visi masa depan di kabupatennya. Gowa akan maju jika kabupaten ini memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, dan itu hanya bisa dicapai jika anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang baik,” ujar Ichsan saat menerima tim MCPM di ruang kerjanya, Kamis pagi (12/06).
Program pendidikan gratis mulai diresmikan di Gowa pada Maret 2008, tepatnya pada saat rapat koordinasi bidang pendidikan (26/03) yang dihadiri oleh 1.000 peserta, termasuk anggota DPRD, pejabat kantor dinas pendidikan, guru dan kepala sekolah. Hampir empat jam saya berdiri di depan mereka. Saya harus menjelaskan secara detil mengapa program ini penting. Proses diskusinya berjalan secara interaktif. Setiap ada pertanyaan langsung saya jawab, dan mereka pun langsung bisa menanggapi jawaban tersebut. Saya tak keberatan melakukan hal itu, asalkan mereka bisa memahami secara baik dan mau mendukung program ini,” ujarnya semangat.

Pemerintahan yang dipimpinnya juga menetapkan Peraturan Pemerintah (Perda) No. 4 tahun 2008 untuk mengatur pendidikan gratis. Satu dari peraturan tersebut menyebutkan tentang alokasi anggaran pendidikan. Kabupaten Gowa memiliki total APBD sebesar Rp. 565 milyar telah anggaran sebesar 21,6 % untuk bidang pendidikan, di luar gaji dan tunjangan bagi para guru. Dengan alokasi ini, para siswa yang bersekolah di sekolah negeri tidak perlu lagi membayar uang sekolah. Kebijakan ini diterapkan dari tingkat sekolah dasar hingga menengah umum dan kejuruan.

Perda ini juga membebaskan orang tua dari 14 biaya pendidikan lainnya yang selama ini harus mereka bayar, seperti biaya seragam, biaya ujian dan biaya Lembar Kerja Siswa (LKS). Jadi, dengan program ini orang tua hanya menyekolahkan anaknya. Itu saja,” tegasnya. Situasi ekonomi sekarang ini, ujarnya lagi, telah membuat hidup masyarakat menjadi berat. Apalagi setelah pemerintah menaikan harga BBM.

Menurutnya, Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada rakyat miskin juga tak akan membantu terlalu banyak jika para orang tua tetap harus membayar pendidikan anak-anaknya. “Mereka akan berpikir dua kali untuk menyekolahkan anak, atau malah tidak berpikir sama sekali mengenai pendidikan. Anak-anak harus berhenti sekolah dan mencari pekerjaan. Akibatnya, kemiskinan kan terus mengikuti kehidupan mereka. Itu sebabnya pendidikan gratis benar-benar dibutuhkan sekarang ini!” ujarnya. Di Kabupaten Gowa, layanan pendidikan gratis juga diberikan kepala sekolah, guru dan sekolah. Peningkatan tunjangan guru diberikan dengan mengurangi biaya operasional. “Kami bekerja sama dengan pihak bank untuk menyalurkan gaji guru ke sekolah. Sehingga mereka tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk mengambil gaji di kota, ”Ichsan juga membuat sistem yang memastikan bahwa program ini akan berjalan baik. Ia menyediakan layanan telepon dan mengijinkan siapapun untuk menelpon atau mengirimkan pesan jika mereka mengeluhkan program ini. Handphone saya aktif 24 jam. Jika ada indikasi korupsi dalam program ini mereka bisa langsung melaporkannya kepada saya, tegasnya lagi.

Ia mencontohkan sebuah kasus dimana seorang kepala sekolah terpaksa diperiksa karena dituduh mengambil uang untuk pembelian LKS. Kepala sekolah ini kemudian dihukum secara administrative dan hukum. Ini bukan kasus pertama dan saya sangat serius menangani masalah ini,” ujar adik kandung Gubernur Sulawesi Selatan ini. Ia menambahkan, dalam perda juga diatur mengenai keterlibatan polisi, kantor kejaksaaan dan pengadilan untuk mendukung program ini.
Lantas, bagaimana dengan sekolah-sekolah yang dibangun melalui AIBEP? Apakah bupati ini juga akan memberikan perhatian terhadap kegiatan di sekolah AIBEP? Dengan cepat Ichsan segera menjawab, “Tentu saja saya akan lakukan.

Meskipun AusAID belum memintanya, saya pasti akan mengawasi kegiatan di sekolah AIBEP di Gowa, sebab program ini telah menjadi bagian dari program kami, AIBEP dan Kabupaten Gowa, ujar Ichsan, memiliki persamaan tujuan untuk menyediakan pendidikan gratis dengan kualitas yang lebih baik bagi anak-anak. Jadi, untuk memastikan bahwa anak-anak tak akan pernah tersentuh kemiskinan, Kita para orang tua-pemerintah dan lembaga donor harus bekerja sama untuk mensukseskan program ini. Pakaian seragam sekolah dan sepatu pun tidak kami haruskan karena komponen semacam itu sangat potensial diwarnai pungutan. Siswa yang tidak punya pakaian seragam dan sepatu dipersilakan masuk sekolah dengan pakaian bebas asal rapi, kata Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo.



BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Menurut Pak. Rala salah seorang Pengurus Dewan Pendidikan, ketika dijumpai kamis siang tanggal 24 Juni 2010 di Dinas Pendidikan Nasional mengungkapkan bahwa :

1. Bagaimana peran pendidikan dimata dunia?

Pendidikan adalah hal yang fundamental, pendidikan mampu memberikan nilai filosofi dan psikis. Pendidikan di Indonesia sangatlah amburadu dan salah kapra, mengapa demikian? Kebanyakan orang melanjutkan pendidikan dengan tujuan orientasi pekerjaan masa depan, tanpa memprioritaskan keahlian. Akhirnya apa yag terjadi? Terdapat pengangguran dimana-mana.

2. Bagaimana kondisi pendidikan di Kab. Gowa?

Pendidikan di Kab. Gowa tidak serupa dengan pendidikan di daerah maju lainnya. Namun Sekolah swasta SMA Negeri 2 Tinggi Moncong merupakan lembaga pendidikan maju. Lulusan dari SMA Negeri 2 Tinggi Moncong mampu bersaing pada perguruan tinggi favorit di Indonesia misalnya UI, UGM, STPDN,ITB dan lain-lain. Pendidikan dunia baru dirancang kerjasama dengan OKI (Organisasi Islam Internasional).

Tiga pilar pendidikan :

- Orang tua sebagai guru utama

- Pemerintah dalam proses pencerdasan

- Swasta dan masyarakat umum dalam dukungan pendidikan

3. Apakah pendidikan telah memenuhi UUD 1945 alinea ke-4; “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”?

Masih dalam proses mencerdaskan anak bangsa. Salah satu langkah Bupati Gowa Ikhsan Yasin Limpo dalam mencerdaskan kehidupan bangsa adalah dengan melaksanakan program “Sekolah Gratis”. Pendidikan gratis mampu menurunkan beban pikiran dan biaya bagi orang tua. Sistem pendidikan gratis tidak bertujuan membentuk gebrakan dalam menyetarakan sekolah non unggul dengan sekolah unggul. Namun yang diharapkan adalah meningkatkan kualitas menuju pendidikan maju bagi siswa.

4. Bagaimana peran Ujian nasional terhadap pendidikan?

Ujian Nasional adalah proyek bagi-bagi uang dan merupakan antek-antek dari sistem sentralistik pendidikan. Ujian Nasional memakan biaya sebanyak 1 triliun. Pendidikan direkayasa sedemikian rupa, dimana para siswa ditutut untuk mampu manjawab soal ujian tapi tidak untuk dilatih dalam menciptakan proses untuk mencintai ilmu. Inilah system pendidikan yang salah.

5. Gebrakan apakah yang telah diberikan sekolah unggulan untuk perkembangan Gowa kedepan?

Lulusan dari SMA Negeri 2 Tinggi Moncong mampu bersaing pada perguruan tinggi favorit di Indonesia misalnya UI, UGM, STPDN,ITB dan lain-lain. Inilah sumbangsi sekolah unggulan.

6. Berdasarkan kutipan “Gowa Menuju Metropolitan”, sumbangsi apakah yang diberikan nilai pendidikan terhadap perubahan Gowa menuju Metropolitan?

Metropolitan dapat diwujudkan ketika terdapat sarana dan prasarana modern, teknologi maju (misalnya dibidang perhotelan), kehidupan gemerlap, transaksi perdagangan relative dinamis, memiliki penerbangan antar Negara, mutu Sainstek dibidang keahlian, desain dan polensasi SDM dari pendidikan.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pendidikan memberikan peranan yang sangat penting dalam mewujudkan Gowa menuju kota metropolitan. Sumber daya manusia yang unggul mampu mengubah kondisi daerah Gowa khusunya menjadi Gowa yang maju dan unggul. Namun tidak mudah melakukan perubahan tersebut, dibutuhkan kerjasama yang baik antar semua pihak dalam mewujudkan perkembangan Gowa.

B. Saran

Sebaiknya pemerintah dan instansi terkait lebih memperhatikan pendidikan agar cita-cita menjadi metropolitan dapat terealisasikan.



DAFTAR PUSTAKA

Karacca 01. Sebenarnya Banyak Tempat di Dunia ini. http://karacca01.blogspot.com/2008/07/ sebenarnya-banyak-tempat-di-dunia-ini-.html.

Gowa Gratiskan Pendidikan Sampai SMA. http://www.rumahilmuindonesia.net/v/2010.

Suparlan. 2004. Dinamika dan Potensi Konflik pada Masyarakat Kota Metropolitan.

Napiupulu, Richard. 2005. Medan: Fakultas Teknik Sipil dan Pascasarjana USU.


1 komentar: