Ki Hujan (Samanea saman
Merr.)
Pohon
ki hujan (Samanea saman Merr.) dengan
tinggi 10-25 m sangat rapuh, daun menyirip rangkap panjang sampai 30 cm, anak
daun per sirip 2-10 ke arah ujung lebih besar berbentuk oval atau bulat telur
terbalik. Bunga bongkol terdapat pada ketiak daun terkumpul 2-5 menjadi satu,
panjang tangkainya 5-10 cm. Bersifat aktinomorf, kelopak berbentuk tabung
berwarna hijau kemerah-merahan, bakal buah berambut, polong lurus atau bengkok
sedikit, tidak bertangkai, tidak membuka, ditanam sebagai pohon peneduh.
Perbanyakan alami tanaman ini dengan menggunakan biji.
Tabel jarak persebaran pada Samanea
saman Merr.
Anakan Ke
|
Jarak dari pohon induk
|
1
|
3,1 m
|
2
|
1,9 m
|
3
|
1,45 m
|
4
|
0,5 m
|
5
|
5,5 m
|
6
|
9 m
|
7
|
10,1 m
|
8
|
14 m
|
9
|
12 m
|
10
|
14 m
|
11
|
13 m
|
Gambar persebaran pada Samanea saman Merr.
Pohon Kasia ( Casia siamea
Lamk.)
Pohon dengan
tinggi 2-20 m, memiliki daun menyirip genap, anak daun oval sampai memanjang
kerap kali melekuk ke dalam, bagian atas gundul dan mengkilap sedikit, bagian
bawah berambut halus. Daun penumpu cepat rontok dan sangat kecil. Kelopak bunga
terbagi menjadi 5, mahkota bunga berwarna kuning cerah, tangkai sari panjangnya
± 1 cm. Tangkai putik yang
sama panjangnya dengan benang sari, buahnya termasuk buah polong dengan katup
yang tebal dan sambungan buah yang tebal, biji berkeping dua, dalam satu buah dapat
menghasilkan biji 20-30 biji. Perbanyakannya alaminya dengan menggunakan
menggunakan biji.
Anakan Ke
|
Jarak dari pohon induk
|
Pohon induk ke
|
1
|
1,7 m
|
I (Satu)
|
2
|
10 m
|
I (Satu)
|
3
|
2 m
|
I (Satu)
|
4
|
7 m
|
I (Satu)
|
5
|
10,5 m
|
II (Dua)
|
6
|
6,5 m
|
II (Dua)
|
7
|
5,2 m
|
II (Dua)
|
8
|
4,1 m
|
I (Satu)
|
9
|
3,8 m
|
I (Satu)
|
10
|
2,3 m
|
II (Dua)
|
Gambar persebaran
pada Kasia (Casia siamea Lamk.)
Pohon tanjung
(Mimusops elengi L) dengan tinggi
sampai 15 m, daun panjang bulat telur-bulat memanjang, panjang 9-16 cm, yang
termuda berambut coklat segera gundul. Bunga tunggal atau dua dalam ketiak
daun, menggantung, berkelamin 2, berbau wangi. Daun kelopak dalam 2 karangan
empat, perlahan-lahan menyempit. Mahkota sama panjangnya dengan kelopak,
berwarna putih kotor, benang sari berjumlah 8 tertancap pada leher yang
berambut dan berseling dengan staminodia yang ujungnya bergigi. Buah memanjang
(2-3 cm) merah orange dengan kelopak yang tidak rontok. Biji 1 sisinya pipih
berwarna hitam cokelat dalam daging buah berwarna muda. Perbanyakan alaminya
dengan menggunakan biji.
Tabel jarak
persebaran pada Tanjung (Mimusops elengi
L.)
Anakan ke
|
Jarak dari pohon induk
|
1
|
2,5 m
|
2
|
1,5 m
|
3
|
1,5 m
|
4
|
3,5 m
|
5
|
3,5 m
|
6
|
3,5 m
|
7
|
1,5 m
|
8
|
2,5 m
|
9
|
2,5 m
|
10
|
2 m
|
Gambar penyebaran
pada Tanjung (Mimusops elengi L.)
Pohon Kapuk (Ceiba petandra Gaertn.)
Pohon kapuk (Ceiba petandra Gaertn.) merupakan pohon
dengan tinggi mencapai 70 m. Akar menyebar horizontal, di permukaan tanah.
Batang dengan atau tanpa cabang, kadang-kadang berduri. Daun majemuk,
berseling; memanjang - lanset, gundul. Bunga bisexual; kelopak menggenta, di
bagian luar gundul; mahkota bunga memanjang-bulat telur terbalik, bersatu pada
pangkal, biasanya berwarna putih kotor dengan bau seperti susu, di bagian dalam
gundul dan di bagian luar berambut lebat seperti sutra; benang sari bersatu
pada pangkal dalam kolom staminal, kepala sari bergelung atau seperti ginjal.
Buah ketika masak berubah menjadi coklat, dengan banyak biji. Biji bulat telur,
coklat tua, putih, kuning muda atau berwarna seperti sutra. Persebaran alaminya
dengan menggunakan biji.
Tabel jarak
persebaran pada pohon Kapuk (Ceiba
petandra Gaertn.)
Anakan ke
|
Jarak dari pohon induk
|
1
|
6,5 m
|
2
|
5,5 m
|
3
|
5,6 m
|
4
|
5,8 m
|
5
|
10 m
|
6
|
8,5 m
|
7
|
8,5 m
|
8
|
6,8 m
|
9
|
6,7 m
|
10
|
6,6 m
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar